CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sabtu, 06 Desember 2008

Memberi inspirasi

Keberhasilannya, diakui Andrea, tidak bisa dilepaskan dari semangat dan daya juang yang ditularkan kedua gurunya semasa SD serta rekan-rekannya di Laskar Pelangi. Kobaran semangat ditambah kasih sayang di sekolah melecut Andrea untuk lebih baik. Maka buku inipun, ujar Andrea, dipersembahkan bagi rekan-rekannya dan kaum marjinal lain di seluruh Indonesia.

”Mudah-mudahan, mereka yang kini tengah berjuang tidak menyerah dan tidak kalah,” ujar Andrea yang novelnya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu dan segera menyusul ke dalam bahasa Jepang dan Inggris.

Dan, Laskar Pelangi serta buku keduanya, Sang Pemimpi, terbukti menggerakkan hati banyak orang. Para pakar pendidikan berdiskusi memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia, mengacu pada buku itu.

”Mungkin baru sekarang ada novel yang dijadikan acuan perbaikan sistem pendidikan,” kata Andrea yang mengaku sebelumnya tidak pernah menulis satu cerita pendek pun.

Novel ini juga memberi inspirasi seorang janda buruh di Cakung mengayuh sepeda belasan kilometer sehari karena bertekad mengentaskan kebodohan yang melilit anak-anaknya. Dia mengajari sendiri anak-anaknya berhitung dan membaca agar bisa menjadi lebih baik.

Andrea juga bertekad mamajukan pendidikan di Belitong Timur. Royalti dari buku digunakan membangun perpustakaan di Belitong Timur.

”Di kampung saya enggak ada perpustakaan, apalagi toko buku. Kalau mau beli buku, kami terpaksa ke Tanjung Pinang di Bangka,” ujar pria yang sempat tiga kali berganti nama itu.

Andrea juga mendatangkan beberapa pengajar dari Bandung untuk membimbing pelajar miskin Belitong Timur yang akan mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru.

”Anak-anak di kampung saya pintar-pintar, tetapi tidak mampu. Jangankan bimbingan belajar, untuk sekolah saja sulit. Saya ingin memberikan kesempatan yang sama bagi mereka,” kata Andrea.

0 komentar: